1.
Hog feeding, yaitu
cara pengelolaan yang dengan sengaja mengorganisisr sampah jenis gerbage
untuk digunakan makanan babi. Dipandang dari segi ekonomi, cara ini bukan saja menguntungkan
bagi peternak babi, tetapi juga volume sampah yang tersimpan di lahan pembuangan
akhir berkurang jumlahnya.
2.
Inceneration, cara ini dilakukan dengan
membakar sampah secara besar-besaran dalam suatu pabrik yang khusus dibangun,
yaitu volume sampah dapat diperkecil hingga sepertiga jumlahnya, tidak
memerlukan lahan yang luas, tidak terpengaruh cuaca, menghasilkan sumber energi
baru yang dapat dimanfaatkan dan manajemen relatif mudah dijalankan, mengingat
pengaturan jam dapat lebih mudah diatur dan penggunaan tenaga
kerja lebih efisien.
3.
Sanitary landfill, cara ini
menimbun sampah dengan mempergunakan tanah secara berlapis-lapis.
Metode ini mempunyai keuntungan, yaitu mencegah bau busuk dan sampah bebas dari
bersarangnya binatang vektor yang lazimnya membawa bibit penyakit dari sampah
kepada manusia. Cara ini memberikan pula dampak ekonomi untuk tanah rawa-rawa
yang ditimbun. Demikian pula tanah rendah, tanah genangan air yang dapat
dirubah fungsinya menjadi tanah bangunan rumah, industri
dan kantor. Menyangkut persyaratan yang harus dipenuhi
melalui cara sanitary landfilol tersebut yaitu tersedianya tanah yag luas dan timbunan
yang cukup dengan dilengkapi loader dan buldoser.
4.
Composing, yaitu cara pengelolaan sampah
untuk keperluan pupuk tanaman. Jenis sampah bagi kebutuhan pembuatan pupuk
tersebut adalah sampah organik.
5.
Discharge to sewage, yaitu cara
membuang sampah ke dalam air bekas, setelah dihaluskan buangan sampahnya. Cara
ini cukup efektif da efisien sepanjang saluran atau sistem
pembuangan ait kotor dalam keadaan baik.
6.
Dumping, yaitu cara meletakkan sampah di
atas permukaan tanah. Praktek pembuangan seperti ini banyak dikembangkan di Negara-negara yang
sedang berkembang seperti di Indonesia.
7.
Landfill, yaitu cara membuang sampah pada
tempat yang rendah, kemudian ditimbun dengan lapisan tanah.
Sistem ini hampir digunakan pada setiap kota-kota besar di Indonesia
8.
Individual inceneration yaitu setiap
orang membakar sendiri sampahnya. Sistem ini memiliki kelemahan yaitu
terjadinya pencemaran udara dan bahaya kebakaran, jika tidak dilakukan dengan
hati-hati.
9.
Recycling, cara ini memanfaatkan dan
mengolah kembali sebagian sampah, seperti kaleng, kertas,
plastik kaca/botol dan lain-lain sebagainya. Sistem ini menguntungkan bagi
pemulung di kota-kota
dan sekitarnya, sebagai salah satu sumber pendapatan.
10. Peralatan
lain yang banyak digunakan adalah cara inceneration yakni
miscellaneous untuk sejumlah debu secara sementara,
untuk selanjutnya di buang.
0 Response to "Sistem Pembuangan Sampah"
Post a Comment