Pemahaman
ilmiah tentang sistem budidaya input rendah atau LEISA (Low External Input
Sustainable Agriculture) masih sangat dini. Namun, pengetahuan dan pengalaman
yang dicapai sejauh ini dalam studi agroekologi, pertanian asli setempat di
daerah tropis dan pertanian ekologis di seluruh dunia menunjukkan beberapa prinsip
ekologi mendasar yang membimbing proses pengembangan LEISA.
LEISA
memiliki prinsip-prisip dasar yaitu :
1) menjamin kondisi tanah yang mendukung bagi pertumbuhan tanaman. Proses-proses fisik, kimiawi dan biologis dalam tanah sangat dipengaruhi oleh iklim kehidupan tanaman dan hewan serta manusia. Oleh sebab itu petani harus menyadari bagaimana proses-proses ini dipengaruhi dan dapat dimanipulasi guna membudidayakan tanaman yang sehat dan produktif. Dengan menciptakan atau mempertahankan kondisi-kondisi tanah seperti ketersediaan air, udara, dan unsur hara tepat waktu dalam jumlah seimbang dan mencukupi, struktur tanah, suhu tanah, dan tidak adanya unsur-unsur toksik.
2) mengoptimalkan ketersediaan unsur hara dan menyeimbangkan arus unsure hara,
3) meminimalkan kerugian,
4) meminimalkan serangan hama dan penyakit (patogen) pada tanaman,
5) serta saling melengkapi dan sinergi dalam penggunaan sumber genetik yang mencakup penggabungan dalam sistem pertanian terpadu dengan tingkat keragaman fungsional yang tinggi (Reijntjes et al. 1999).
Dengan
prisip-prinsip tersebut pertanian yang dilakukan harus memperhatikan kesehatan
lingkungan dan menjaga keseimbangan alam agar dapat berjalan dengan baik.
Meskipun dalam LEISA ini masih adanya penggunaan bahan-bahan kimia (pupuk &
pestisida), namun dengan frekuensi maupun dosis seminimal mungkin dari
pertanian konvensional. Oleh karena itu LEISA merupakan alternatif pertanian
berkelanjutan, pertanian yang menghasilkan produk-produk yang relatif lebih
baik, aman dan menjaga kesehatan lingkungan menuju pertanian organik yang bebas
dari penggunaan bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi manusia.
0 Response to "Sistem Budidaya Pertanian Input Rendah"
Post a Comment