Teknologi penyebaran benih secara merata
pada areal pertanaman mampu menurunkan curahan tenaga kerja sekitar 28%
(Hazairin dan Manalu, 1993). Namun kelemahan utama penerapan cara ini adalah
meningkatnya kebutuhan benih 2–3 kali lipat, serta kendala pemanenan karena tidak
adanya jarak tanam.
Budidaya tanam benih langsung dalam
larikan tidak banyak mengubah cara budidaya yang telah berlangsung selama ini
karena tetap menggunakan larikan dengan jarak antar barisan antara 22–25 cm,
tergantung varietas yang ditanam. Kebutuhan benih dengan cara ini berkisar
antara 50–60 kg/ha, atau antara 1,5–2 kali lipat dibandingkan dengan tanam
pindah (Supriono dan Milan, 1993).
Beberapa penyempurnaan dalam penerapan
tanam benih langsung dalam larikan telah dilakukan dan ditemukan Tabela Legowo,
padi ditanam dalam larikan 4–6 baris, dikosongkan 1 baris ditanam lagi, 4–6
baris berikutnya dan seterusnya. Hasil penelitian dari 1992–1994 di Balittan
Sukamandi, menunjukkan bahwa tabela Legowo dua baris adalah yang paling baik,
karena produksi padi tidak turun, selama musim tanam padi.
Cara pengolahan tanah dalam budidaya padi
tabela pada prinsipnya sama dengan budidaya tanam pindah. Untuk mendapatkan
hasil yang optimal diperlukan pengolahan tanah yang sempurna. Pengolahan tanah
yang dalam akan mempercepat pertumbuhan tanaman sehingga tanaman tidak mudah
rebah pada stadia generatif. Permukaan tanah harus rata agar tinggi permukaan
air dapat dikontrol (Supriadi dan Malian, 1993).
Teknik tanam tabela dengan menggunakan
alat tanam Atabela tidak memerlukan pesemaian seperti pada teknik tanam pindah.
Benih langsung direndam selama 24 jam kemudian dikering anginkan selama 12–14
jam dan langsung di tanam dalam larikan. Benih yang digunakan sekitar 40 kg/ha
sedangkan tanam pindah (tapin) hanya 25 kg/ha.
Bila dibandingkan antara penggunaan cara
tanam pindah dengan cara tanam tabela, maka cata tanam tabela akan memberikan
beberapa keuntungan, antara lain :
a) Biaya tenaga
kerja diluar panen 25–30 persen lebih rendah
b) Biaya sarana produksi
5–10 persen lebih rendah.
c) Hasil per hektar
10–25 persen lebih tinggi dan harga gabah maupun beras lebih tinggi (karena
kualitas lebih baik).
d) Pendapatan bersih
petani meningkat dari Rp. 1,2–1,5 juta/ha/musim menjadi Rp. 2,0–2,5
juta/ha/musim (Adnyana dkk, 1997) (klik link dibawah ini untuk membaca langsung dari sumbernya).
40 cm
* *
* * *
* * *
*
* *
* * *
* * *
*
*
* * * * *
* * *
10cm 20cm
* *
* * *
* * *
*
20cm 20cm
Sistem Tanam
Tabela Sistem
Tanam Pindah
Dengan jarak
tanam : dengan
jarak 20x20 cm
40cm(20cmx10cm) Populasi tanaman
sebanyak
Populasi tanaman
se – 250.000
rumpun.
Banyak 330.000
rumpun.
0 Response to "Pengertian Sistem Tanam Tabela"
Post a Comment