5. SYARAT PERTUMBUHAN
5.1. Iklim
- Tanaman palem adalah tanaman tropis dan subtropis
sehingga selama pertumbuhannya diperlukan penyinaran matahari penuh. Pada
waktu perkecambahan dan pembibitan sebaiknya jangan terkena sinar matahari
yang langsung.
- 2) Suhu udara yang diperlukan adalah 25-33 derajat C,
dan masih tumbuh baik di luar kisaran suhu udara tropis tersebut.
5.2. Media Tanam
Tanah harus mengandung pasir. Selain
itu akar tanaman ini tidak menyukai genangan air.
5.3. Ketinggian Tempat
Tanaman ini dapat tumbuh mulai dari
daratan rendah sampai ke daratan tinggi.
6. PEDOMAN BUDIDAYA
6.1. Pembibitan
Untuk skala produksi palem
diperbanyak dengan biji. Pembiakan melalui anakan memiliki resiko kegagalan
bila cara yang benar tidak diterapkan.
1) Persyaratan Benih/Bibit
Di antara ke empat palem yang
dibahas hanya palem merah yang menghasilkan anakan. Pemisahan anakan palem
merah tergolong sulit dan memerlukan waktu sekitar satu bulan. Anakan palem
merah tidak bisa dipisahkan secara mendadak dari pohon induknya. Cara pemisahan
terdiri 2 cara:
- Cara irisan bertahap
- Iris ¼ bagian rimpang anakan
dan biarkan 10 hari.
- Lanjutkan irisan terdahulu
sampai setengah bagian rimpang dan biarkan selama 10 hari.
- Iris kembali sampai ¾ bagian
dan biarkan kembali 10 hari. Setelah itu anakan dapat dilepas dari pohon
induk.
- Cara irisan langsung
- Iris rimpang anakan sampai
putus tetapi jangan diambil dari rumpun.
- Biarkan irisan rimpang hidup
selama beberapa bulan.
- Gali tanah di sekitar anakan
itu dan angkat dengan cara putaran.
2) Teknik Penyemaian Benih
Pembibitan dengan biji terdiri atas
tiga tahap yaitu pengecambahan, penumbuhan tunas dan pembesaran bibit.
- Pengecambahan biji
- Ambil buah tua yang jatuh atau
buah di pohon yang kulitnya berwarna merah atau coklat kehitaman.
- Rendam buah di dalam air dan
kupas kulitnya serta daging buah dengan cara digosok.
- Tiriskan biji dan jemur sampai
kering. Biji kering dapat disimpan sampai setahun dalam wadah yang bersih,
kering dan tertutup.
- Rendam biji di dalam air yang
mengandung Dithane M-45 (2cc/liter) selama 6-12 jam untuk biji lunak dan
2-3 hari untuk biji keras. Perendaman biji di dalam lumpur selama 4 hari
menghasilkan biji yang lebih cepat berkecambah.
- Masukkan biji basah ke dalam
kantung plastik, polybag karung untuk merangsang perkecambahkan.
Semprotkan air ke dalamnya, ikat dan taruh di tempat teduh.
- Biji berkecambah setelah
beberapa minggu: palem putri 2-4 minggu, palem merah 2-4 minggu, palem
botol 8-16 minggu dan palem raja 2-4 minggu.
- Biji yang baru berkecambah
disimpan di dalam wadah berisi media mos (gambut) lembab 2-3 hari sampai
radikula (calon akar) muncul.
- Penumbuhan tunas
- Siapkan media tanam terdiri
atas sekam padi, pasir, pupuk kandang (1:1:1). Tambahkan furadan atau
Dithane M-45 sesuai dosis anjuran.
- Masukkan media ke dalam pot,
polybag atau ember sebanyak 90% dari volume wadah.
- Benamkan 1/3 bagian kecambah,
letakkan kecambah dengan jarak tanam rapat dan usahakan akar langsung
menembus media.
- Taburkan selapis pasir .
- Tutup wadah dengan kerudung
plastik bening tempatkan di tempat teduh.
- Amati 2-3 hari, semprotkan air
ke dalam kerudung jika terlihat kering, tutup kembali.
- Setelah 1,5-3 bulan daun
pertama akan tumbuh. Bibit dapat dipindahkan setelah memiliki 2-4 lembar
daun.
- Membesarkan bibit
- Bibit dengan 2-4 lembar daun
ditanam di polibag, pot atau wadah lainnya.
- Siapkan media campuran sekam
padi, tanah dan pupuk kandang (1:1:1) dan masukkan ke dalam wadah.
- Cabut/congkel bibit dengan
hati-hati, tangan dan alat harus bersih.
- Celupkan akar ke dalam
fungisida Dithane M-45 2cc/liter.
- Tanamkan 1 bibit di dalam tiap
pot dan tempatkan di tempat teduh
- Setiap 1,5 bulan tambahkan
pupuk NPK atau pupuk kandang dengan dosis tergantung besar tanaman dan
jumlah media (ukuran polibag). Untuk polibag15-20 cm cukup diberi 1
gram/tanaman (1/2 sendok teh).
- Siram tiap hari dan sesuai
keadaan cuaca.
- Pelihara sampai 6-8 bulan.
Selama itu keteduhan tempat dikurangi sehingga tanaman dapat beradaptasi
dengan sinar matahari terik.
3) Pemeliharaan
Pembibitan/Penyemaian
- Bibit dengan 2-4 lembar daun ditanam di polybag, pot
atau wadah lainnya.
- Siapkan media campuran sekam padi, tanah dan pupuk
kandang (1:1:1) dan masukkan ke dalam wadah.
- Cabut/congkel bibit dengan hati-hati, tangan dan alat
harus bersih.
- Celupkan akar ke dalam fungisida Dithane M-45
2cc/liter.
- Tanamkan 1 bibit di dalam tiap pot dan tempatkan di
tempat teduh
- Setiap 1,5 bulan tambahkan pupuk NPK atau pupuk kandang
dengan dosis tergantung besar tanaman dan jumlah media (ukuran polybag).
Untuk polybag 15-20 cm cukup diberi 1 gram/tanaman (1/2 sendok teh).
- Siram tiap hari dan sesuai keadaan cuaca.
- Pelihara sampai 6-8 bulan. Selama itu keteduhan tempat
dikurangi sehingga tanaman dapat beradaptasi dengan sinar matahari terik.
4) Pemindahan Bibit
- Siapkan media tanam terdiri atas sekam padi, pasir,
pupuk kandang (1:1:1). Tambahkan furadan atau Dithane M-45 sesuai dosis
anjuran.
- Masukkan media ke dalam pot, polybag atau ember
sebanyak 90 % dari volume wadah.
- Benamkan 1/3 bagian kecambah, letakkan kecambah dengan
jarak tanam rapat dan usahakan akar langsung menembus media.
- Taburkan selapis pasir .
- Tutup wadah dengan kerudung plastik bening tempatkan di
tempat teduh.
- Amati 2-3 hari, semprotkan air ke dalam kerudung jika
terlihat kering, tutup kembali.
- Setelah 1,5-3 bulan daun pertama akan tumbuh. Bibit
dapat dipindahkan setelah memiliki 2-4 lembar daun.
6.2. Pengolahan Media Tanam
- Persiapan : Hanya palem botol dan palem merah yang
biasa ditanam di dalam pot.
- Sediakan pot, sebaiknya dari
tanah liat, yang ukurannya sesuai dengan bibit/tanaman palem.
- Siapkan media berupa tanah
kebun, pasir dan humus/pupuk kandang (1:1:1) atau sekam padi, sabut
kelapa dan pasir (1:2:1) dengan pH 6,5.
- Tanamkan palem sampai seluruh
akar dan 2-3 cm di atas pangkal batang terbenam di dalam tanah. Jika akar
tidak terpendam semua, pertumbuhan menjadi lebih lambat.
- Siram sampai media jenuh air.
- Pengapuran : Tambahkan kapur dolomit 200 gram/10 kg
media.
- Pemupukan : Anakan ditanam di dalam wadah/media tanam
yang berisi tanah kebun, pasir dan pupuk kandang (1:1: 2) atau sekam padi,
tanah ladang dan pupuk kandang (1:1:1). Tambahkan Furadan sebelum anakan
ditanam.
6.3. Teknik Penanaman
- Penentuan Pola Tanam : Pola tanam palem botol dan merah
biasanya ditanam secara individual jadi jarak tanam tidak menjadi masalah.
Selain ditanam di halaman secara indiovidu, palem putri dan raja sering
dipakai sebagai pohon penghias sisi jalan . Jarak tanam untuk kedua palem
tersebut antara 2,5-3 m.
- Pembuatan Lubang Tanam : Lubang tanam disiapkan 2
minggu sebelum tanam. Buat lubang tanam 30 x 30 x 30 cm untuk tanah
berpasir dan 50 x 50 x 50 cm untuk tanah liat. Jika tanaman yang akan
ditanam sudah besar, lubang tanam disesuaikan dengan luasnya perakaran
- Cara Penanaman : Masukkan tanaman ke lubang tanam dan
timbun akar sampai pangkal batang dengan sisa tanah. Padatkan tanah di
sekitar batang
6.4. Pemeliharaan Tanaman
- Pemupukan : Dosis pemupukan tergantung umur tanaman:
- Pemupukan anorganik: palem
putri dan raja yang telah berukuran 3 m memerlukan 3-5 kg NPK. Palem
berukuran 2-3 m memerlukan 1-2 kg NPK dan palem kecil berukuran kurang
dari 2 m memerlukan 0,5-1 kg NPK.
- Pemupukan organik: palem putri
dan raja yang telah berukuran 3 m memerlukan 5-15 kg pupuk kandang. Palem
berukuran 2-3 m memerlukan 2,5-5 kg dan palem kecil berukuran kurang dari
2 m memerlukan 1-2,5 kg. Frekuensi pemupukan anorganik 2-3 kali setahun
dan organik 2-4 kali setahun.
- Pengairan dan Penyiraman : Penyiraman dilakukan sesuai
kebutuhan dan tergantung cuaca.
7. HAMA DAN PENYAKIT
Dibandingkan tanaman hias lainnya,
palem relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Jika ada, serangan
hama biasanya lebih sering terjadi daripada penyakit.
7.1. Hama
- Belalang (Aularches miliaris dan Valanga nigricans)
- Gejala: daun rusak ditandai
dengan terlihatnya gigitan tidak teratur di tepi daun. Serangan berat,
yang tersisa hanya tulang daun.
- Pengendalian: dengan membunuh
belalang, menanam tanaman peutup tanah seperti Colopogonium sp. dan
Centrosema sp., penggunaan insektisida Basudin 90 SC (2cc/liter).
- Ulat penggulung daun (Hidari irava)
- Gejala: helaian daun palem
menggulung, daun palem tinggal tulangnya saja, kadang-kadang hanya hanya
separuh anak daun yang ditinggalkan.
- Pengendalian: dengan parasit
telur Neotelenomus sp. dan Anastatus sp. Pengendalian kimia dengan
insektisida Basudin 60 EC.
- Kutu daun palem (Aspidiotus destructor)
- Gejala: daun menjadi merah
keabu-abuan. Di permukaan daun tampak bercak menguning. Selanjutnya daun
menguning semua, daun tidak tumbuh berkembang dan mati.
- Pengendalian: dengan
menggunakan parasit hama Scimnus sp. atau Cryptoghatha sp. Pengendalian
kimia dengan Malathion, Kelthane, Supracide 0,05%.
- Kumbang penggorok daun (Brontispa longissima)
- Gejala: merusak pohon palem
muda, kumbang bersembunyi di antara lipatan anak daun muda yang belum
membuka. Daun akan berkerut hingga mati.
- Pengendalian: dengan memotong
daun yang terserang, menyemprot tanaman setiap 4-6 minggu dengan
insektisida berbahan aktif karbaril seperti Carbavin 85 WP, Dicarbam 85
S, Sevin 50 dengan konsentrasi 0,15 % atau berbahan aktif dieldrin
seperti Dieldrin 20 Sc dengan konsentrasi 0,16 %.
- Kumbang palem (Anadastus sp.)
- Gejala: kumbang menggerek daun
muda kemudian ke daun tua.
- Pengendalian: dengan
insektisida Dekasulfan 350 EC atau Thiodan 35 EC.
- Kutu putih (Aleyrodidae sp.)
- Kepik ini bergerombil di balik
daun atau lipatannya. Cairan madu yang dihasilkan merangsang semut untuk
bergerombol.
- Pengendalian: insektisida
berbahan aktif dimethoate seperti Perfekthion 400 EC.
- Kutu perisai (Parlatoria sp.)
- Gejala: daun menguning yang
dimulai dengan bintik kecil kuning.
- Pengendalian: membilas daun
yang sakit dengan air sabun dan penyemprotan insektisida Supracide 40 EC
atau Dimacide 400 EC.
- Tungau merah (Tetranychus urticae)
- Gejala: menyerang dari tanaman
bagian bawah ke atas. Daun yang diserang menjadi kuning, kusam, kuning
pucat dan layu bila disiram.
- Pengendalian: dengan akarisida
Kelthan, Endosan, Moroscide atau Acarin serta membersihkan gulma di
sekeliling tanaman.
7.2. Penyakit
- Bercak daun :
- Penyebab: jamur Fusarium sp.,
Pestalotia sp., Gloesporium sp. dan lain-lain.
- Gejala: pada daun tua atau
muda terdapat bercak berbagai bentuk berwarna kuning atau hijau yang akan
menghilang. Bercak ini meninggalkan bekas terang berwarna hitam, abu-abu
dan coklat. Bagian tersebut kemudian kering. Serangan berat seluruh tajuk
kering dan daun menutup. Buah akan rontok.
- Pengendalian: memotong dan
membakar bagian yang sakit, penyemprotan fungisida Dithane M-45,
Difolatan 4F dengan kepekatan 0,1-0,2 %.
- Layu pucuk
- Penyebab: jamur Thielaviopsis
sp., Botrydiplodia sp., Fusarium sp., Chlaraopsis sp., Erwinia sp. dan
Pseudomonas sp.
- Gejala: daun mahkota layu
secara tiba-tiba, daun menjadi kusam, pelepah daun bergantungan dan
gugur. Kematian terjadi dengan cepat (1-3 bulan).
- Pengendalian: memperbaiki
pengelolaan tanaman termasuk pemupukan yang berimbang, sanitasi
lingkungan, membuang dan membakar tanaman yang terserang.
- Penyakit akar
- Penyebab: jamur parasit dan
nematoda. Perubahan warna daun, ujung daun mengkerut dan kering.
- Gejala: dapat menyebar ke
pangkal daun.
- Pengendalian: sama dengan yang
dilakukan untuk penyakit layu pucuk.
8. PANEN …
9. PASCAPANEN
9.1. Pengemasan dan Pengangkutan
Palem yang akan dikirim ke tempat jauh harus
dikemas sedemikian rupa agar tidak rusak (fisik dan fisiologis) sesampainya di
tujuan. Untuk palem yang masih muda dan masih ditanam di dalam polibag.
Pengangkutan dilakukan dengan menyusun polybag di mobil pengangkut.
Baca juga ini :
- Budidaya Tanaman Kopi
- budidaya tanaman pala
- BUDIDAYA TANAMAN CENGKEH
- BUDIDAYA BAWANG MERAH
- Budidaya Kacang Buncis
- Budidaya Tanaman Cabe
0 Response to "Budidaya Tanaman Hias PALEM (Palem Putri, Botol, Merah dan Raja)"
Post a Comment