Benih
Jenis selada yang banyak
dibudidayakan adalah :
a. Selada mentega disebut juga
dengan selada bokor atau selada daun, bentuk
kropnya bulat tapi lepas.
b. Selada (heading lettuce)
atau selada krop, bentuk krop bulat dan lonjong, kropnya
padat atau kompak.
c. Kebutuhan benih + 400 gram
biji per hektar.
Pengolahan Lahan
Lahan diolah terlebih dahulu
dengan cangkul sedalam 20-30 cm supaya
gembur. Selanjutnya dibuat bedengan dengan arah membujur dari Barat
ke Timur, untuk mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan
100-120 cm, tinggi 30 cm dan panjang 15 m. Jarak antar bedeng 30
cm. Lahan yang asam (pH rendah) lakukan pengapuran
dengan kapur kalsit atau dolomite, 3-4 minggu sebelum tanam,
dosis 1,5 t/ha, kapur diaduk rata dengan tanah permukaan bedengan.
Persemaian
Biji dapat langsung ditanam di
lapangan, tetapi lebih baik melalui
persemaian. Sebelum disemai, benih direndam dalam larutan Previcur
N dengan konsentrasi 0,1 % selama + 2 jam
kemudian dikeringkan. Benih
disebar merata pada bedengan persemaian
dengan media berupa campuran tanah dengan pupuk organik (1:1),
kemudian ditutup dengan alang-alang atau jerami kering selama
2-3 hari. Sebaiknya bedengan persemaian diberi naungan/atap. Setelah
berumur 7-8 hari, bibit dapat juga dipindahkan
kedalam bumbunan yang terbuat dari daun pisang/pot plastik
dengan media yang sama.
Penanaman
Setelah berumur 3-4 minggu atau
sudah memiliki 4-5 helai daun tanaman dapat dipindahkan ke bedengan yang
sudah dipersiapkan dengan jarak tanam 20 x 20 cm atau 25 x
25 cm,
tergantung varietas semakin tinggi
varietas yang ditanam semakin lebar jarak
tanamnya.
Pemupukan
Tiga hari sebelum tanam diberikan
pupuk organik (kotoran ayam yang telah difermentasi) dengan dosis 2-4 kg/m2.
Dua minggu setelah tanam lakukan pemupukan susulan Urea 150
kg/ha (15 gr/m2) supaya pemberian pupuk lebih merata maka
pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan
secara larikan disamping barisan tanaman. Selanjutnya dapat
ditambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 10 dan 20 hari
setelah tanam.
Pemeliharaan
Penyiraman dilakukan tiap hari
sampai selada tumbuh normal, kemudian diulang
sesuai kebutuhan. Bila ada tanaman yang mati, segera
disulam, penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 10
hari. Penyiangan dilakukan sesuai dengan pertumbuhan gulma.
Pengendalian
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Hama yang sering ditemui adalah
ulat daun, belalang, dan nyamuk kecil bila keadaan lembab. Pengendalian hama
dapat dilakukan secara mekanik yaitu dipungut dengan
tangan, jika terpaksa gunakan pestisida yang aman mudah terurai
seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida
piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan
benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara
aplikasi, interval dan waktu aplikasinya. Penyakit yang sering menyerang
tanaman selada yaitu bercak hitam daun dan cacar daun.
Panen dan Pasca
Panen
Tanaman selada dapat dipanen
setelah berumur + 2 bulan, dengan cara
mencabut batang tanaman atau memotong pangkal batang. Tanaman
yang baik dapat menghasilkan + 15 ton/ha. Selada cepat layu
sehingga untuk menjaga kualitasnya agar kelihatan tetap segar
dan kualitasnya baik,segera setelah panen lakukan dengan merendam
bagian akar tanaman dalam air dan pengiriman produk ketempat
tujuan secepatnya.
Baca juga ini :
0 Response to "Budidaya Tanaman Selada"
Post a Comment