Pupuk Organik Bokashi

Kondisi tanah pertanian di Sulawesi Selatan khususnya lahan sawah saat ini semakin memprihatinkan dari waktu ke waktu.  Hal ini ditunjukkan dengan merosotnya produksi bila tidak ditunjang dengan meningkatnya dosis pupuk ataupun pestisida.  Eksploitasi tanah/ lingkungan dilakukan secara berlebihan sehingga terjadi ketidak seimbangan lingkungan. Usaha tani semakin tidak menentu dengan kelangkaan pupuk, semakin mahalnya harga saprodi, dan lain sebagainya.  untuk itu sudah seharusnya kita memulai tahapan-tahapan perbaikan tanah dan lingkungan.

Pupuk Organik merupakan pilihan lain disaat terjadi kelangkaan pupuk dan mahalnya harga pupuk di tingkat petani.  Oleh karenanya pemanfaatan limbah organik/ sumberdaya alam yang perlu dilakukan salah satunya dengan pembuatan dan penggunaan pupuk BOKASHI.  Selain harganya yang murah, petani juga dapat mengurangi ketergantungan pupuk buatan (kimia).Disamping  hal tersebut di atas, pupuk organik dapat mengembalikan unsur hara dalam tanah, memperbaiki struktur tanah sehingga kelestarian alam dapat terjaga.

Nama Pupuk Bokashi mulai dikenal masyarakat luas. Keunggulan dan kelebihan pupuk organuk tersebut nampaknya mulai mengalahkan pamor pupuk kompos dan pupuk kimia. Meskipun Pupuk Bokashi dan kompos sama-sama menggunakan bahan organik sebagai bahan dasar pembuatan pupuk organik, Pupuk Bokashi diolah dengan menggunakan teknologi EM (effective microorganisms) yang lebih efektif dan ramah lingkungan.

Bokashi adalah suatu kata dalam bahasa Jepang yang berarti “bahan organik yang telah difermentasikan”.  Bokashi adalah hasil fermentasi bahan-bahan organik seperti sekam, serbuk gergajian, jerami, kotoran hewan dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut difermentasikan dengan bantuan mikroorganisme aktivator yang mempercepat proses fermentasi. Campuran mikroorganisme yang digunakan untuk mempercepat fermentasi dikenal sebagai effective microorganism (EM). Penggunaan EM tidak hanya mempercepat proses fermentasi tetapi juga menekan bau yang biasanya muncul pada proses penguraian bahan organik.

Di Jepang, bokashi telah digunakan sejak tahun 80-an. Banyak petani di negeri sakura memilih bokashi untuk lahan pertaniannya dikarenakan bokashi dapat memperbaiki struktur tanah yang sebagian besar telah menjadi keras akibat penggunaan pupuk kimia terus-menerus. Selain itu bokashi juga terbukti meningkatkan kesuburan serta produktifitas tanaman meski efek ini baru dapat dirasakan setelah bertahun-tahun penggunaan. Hal tersebut sangat wajar karena pupuk alami semacam bokashi biasanya memang mengandung unsur hara dalam dosis kecil, namun lengkap unsur makro dan mikronya

1.    Bokashi Pupuk Kandang
Ø  Bahan:

- Sekam 200 kg 

- Pupuk kandang 750 kg (kotoran kambing, ayam, sapi, dll)
- Dedak/bekatul 50 kg
- EM-4 1 liter
- Larutan gula pasir, 1 kg per 10 liter air
- Air secukupnya
Ø  Tahapan Pembuatan:
1.      Campurkan Sekam – pupuk kandang – dedak/bekatul, hingga rata
2.      Larutkan EM-4 + Air gula ke dalam 200 liter air.
3.      Siramkan larutan secara perlahan secara merata ke dalam campuran Sekam-kotoran-dedak. Lakukan hingga kandungan air di adonan mencapai 30 – 40 %. Tandanya, bila campuran dikepal, air tidak keluar dan bila kepalan dibuka, adonan tidak buyar.
4.      Hamparkan adonan di atas lantai kering dengan ketebalan 15 – 20 cm, lalu tutup dengan karung goni atau terpal selama 5 – 7 hari.
5.      Agar suhu adonan tidak terlalu panas akibat fermentasi yang terjadi, adonan diaduk setiap hari hingga suhu dapat dipertahankan pada kisaran 45 – 50 derajad Celsius.
6.      Setelah satu minggu, pupuk bokashi siap digunakan.
Ø  Aplikasi:
Untuk tanaman tahunan semisal karet, coklat, dan lainnya, gunakan bokashi padat sebagai pupuk dasar. Dua kilogram bokashi diaduk dengan tanah lalu dibenamkan di lubang tanam. Untuk tanaman sayuran seperti cabe, tomat, dan lain-lain, makin banyak diberikan makin baik.

Baca juga ini :

0 Response to "Pupuk Organik Bokashi"

Post a Comment