BAB
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Analisa pendapatan mempunyai kegunaan bagi petani maupun bagi
pemilik factor produksi. Ada dua tujuan utama dari analisa pendapatan. Yaitu
menggambarkan keadaan sekarang suatu kegiatan usaha, dan menggambarkan keadaan yang
akan dating dari perencanaan atau tindakan.
Bagi seorang petani, analisa pendapatan memberikan bantuan untuk
mengukur apakah kegiatan usahanya pada saat ini berhasil atau tidak. Suatu
usaha tani dikatakan sukses, kalau situasi pendapatannya memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
a.
Cukup untuk membayar semua
pembelian sarana produksi, termasuk biaya angkutan dan biaya administrasi yang
mungkin melekat pada pembelian tersebut.
b.
Cukup untuk membayar bunga
modal yang ditanamkan, termasuk pembayaran sewa tanah dan pembayaran dana
depresiasi modal.
c.
Cukup untuk membayar upah
tenaga kerja yang dibayar atau bentuk-bentuk upah lainnya untuk tenaga kerja
yang tidak diupah.
Analisa pendapatan usaha tani memerlukan dua keterangan pokok, yaitu
keadaan penerimaan dan keadaan pengeluaran selama jangka waktu yang ditetapkan.
1.2.1.
Tujuan praktek lapang
Tujuan dari praktek lapang ini ialah untuk memperoleh keterangan
tentang kegiatan usaha tani pada suatu desa serta untuk mengambil data petani
yang ada disana
1.2.2.
Kegunaan praktek lapang
a.
Untuk mempelajari perhitungan
tentang analisis usaha tani
b.
Sebagai referensi pada saat
menyusun skripsi
BAB
II
KEADAAN
UMUM LOKASI PENELITIAN
2.1.
Keadaan topografi
A. letak geografis dan luas wilayah
a. nama desa / kelurahan :
Madura
b. kecamata :
Lamasi
c. kabupaten :
Luwu
d. jarak dari ibu kota kecamatan :
1,5 Km
e. jarak dari ibu kota kabupaten :
79 Km
f. batas-batas desa
-
Sebelah utara : DS. Samelung
-
Sebelah timur : Ds. Setirejo
-
Sebelah barat : Ds. Wiwitan
-
Sebelah selatan : Ds. Sariti
g. luas wilayah :
200 Ha.
h. jumlah dusun :
4 Dusun
i. jumlah RT/RK :
14 RT / 4 RK
B. topografi dan iklim
a. ketinggian tempat :
3 – 4 m dpl
b. curah hujan :
c. temperature :
28o -32o C
d. keadaan / jenis tanah :
tanah basah dan tanah kering
e. musim kemarau berlangsung :
February s/d mei
f. musim hujan berlangsung :
November s/d January
2.2. Keadaan
lahan untuk kegiatan pertanian
Penggunaan lahan untuk kegiatan pertanian :
a.
Sawah : 90 ha
b.
Tegalan / lading : 4,50 ha
c.
Perkebunan : 15 ha
d.
Perikanan : - ha
e.
Pekarangan : 5 ha
f.
Hutan rakyat : - ha
g.
Lain-lain : - ha
2.3. kegiatan penduduk
A. keadaan
penduduk menurut usia/jenis kelamin
NO
|
Tingkat usia
|
Laki-laki
(jiwa)
|
Perempuan
(jiwa)
|
jumlah
|
%
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
|
0 – 4
5 – 9
10 – 14
15 – 19
20 – 24
25 – 29
30 – 34
35 – 39
40 – 44
45 – 49
50 – 54
55 – 59
60 – 61
65 +
|
89
147
171
133
115
146
122
114
90
69
66
53
28
91
|
118
152
173
164
118
138
145
129
96
96
69
60
42
71
|
207
299
344
297
233
284
267
243
186
165
135
113
70
162
|
6,87 %
9,94 %
11,4 %
9,87 %
7,74 %
9,4 %
8,87 %
8,08 %
6,18 %
5,48 %
4,5 %
3,75 %
2,32 %
5,38 %
|
jumlah
|
1434
|
1575
|
3009
|
100 %
|
B. keadaan
penduduk menurut jenis pekerjaan
No.
|
Jenis pekerjaan
|
Jumlah
(jiwa)
|
%
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
|
Pns
Petani
Buruh tani
Pengrajin industry RT
Pedagang keliling
Peternak
Montir
TNI
POLRI
Pensiunan, PNS, TNI, POLRI
Pengusaha kecil, menengah
Lain-lain
|
49
616
1674
24
4
22
16
2
5
18
14
565
|
1,63 %
20,47 %
55, 6 %
0, 79 %
0,13 %
0,73 %
0,53 %
0,07 %
0,16 %
0,59 %
0,47 5
18,78 %
|
jumlah
|
3009
|
100%
|
C. keadaan
penduduk menurut tingkat pendidikan
NO.
|
Tingkat pendidikan
|
Jumlah
(jiwa)
|
%
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
|
Belum sekolah
TK
SD
SLTP
SLTA
D2
D3
SARJANA
Tidak sekolah
|
327
92
689
759
291
35
40
79
697
|
10,8 %
3,06 %
22,8 %
25,22 %
9,67 %
1,16 %
1,33 %
2,63 %
23,16 %
|
jumlah
|
3009
|
100 %
|
BAB
III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
3.1.1. keadaan umum responden
1. nama petani :
Samsuddin
2. umur / pendidikan :
50 tahun / SMA
3. pengalaman berusaha tani :
35 tahun
4. nama istri :
Sumiati
5. umur / pendidikan :
43 tahun / SMP
6. jumlah anak :
2 orang anak
7. jumlah tanggungan :
4 orang
8. tanah
-
Satatus milik : milik
sendiri
-
Luas lahan : 1 Ha
(1000 m2)
-
Pajak tanah : Rp.
190.000 / Ha
-
Biaya perbaikan tanah
Dengan menyewa traktor :Rp.
80.000
9. desa / kelurahan :
Madura / lamasi
10. kecamatan :
Lamasi
11. kabupaten :
Luwu
12. provinsi :
Sulawesi Selatan
3.1.2. analisis usaha tani ubi jalar
Tabel 1. Penyusutan alat
Jenis alat
|
Jangka usia
Ekonomis
(tahun)
|
Nilai baru
(Rp)
|
Nilai Lama
(Rp)
|
Nilai
Penyusutan
(Rp)
|
Total nilai
Penyusutan
(Rp)
|
Sabit
Cangkul
Sprayer
|
3 tahun
3 tahun
3 tahun
|
Rp. 240.000
Rp. 405.000
Rp. 400.000
|
Rp. 100.000/4
Rp. 75.000/3
Rp. 310.000/2
|
Rp. 46.666
Rp. 110.000
Rp. 30.000
|
Rp. 186.000
|
Tabel 2. Analisis biaya usaha tani ubi jalar seluas 1000 m2
di Ds.Madura tahun 2008, satu kali musim tanam
No.
|
Uraian
|
jumlah
|
Harga satuan
(Rp)
|
Nilai
(Rp)
|
||||
I
|
Biaya
(input)
A.
Biaya tetap (Fixed Cost)
1.
Pajak
2.
Penyusutan
Total biaya tetap (BT)
B.
Biaya variable
-
Bibit
-
Pupuk
·
PHONSKA
·
UREA
·
PUPUK KANDANG
·
TSP
-
Pestisida
·
Drusban
-
Bahan bakar
-
TK
-
Biaya perbaikan tanah dengan
menyewa traktor
Total biaya variable (BV)
|
20 Kg
50 Kg
50 Kg
1 karung
50 Kg
1 ltr
10 liter
-
-
|
Rp.6000/Kg
Rp. 1300/Kg
Rp. 4.500/Kg
Rp. 5.000/karung
Rp. 4.500/ Kg
Rp. 6.000/ liter
Rp. 6.000/liter
-
-
|
Rp. 190.000
Rp. 186.000 +
Rp. 376.000
Rp. 120.000
Rp. 65000
Rp. 225.000
Rp. 5.000
Rp. 225.000
Rp. 6.000
Rp. 60.000
Rp. 1.650.000
Rp. 800.000 +
Rp. 3.156.000
|
||||
Total biaya (input)
|
BT + BV
|
Rp. 3.532.000
|
||||||
II
|
Penerimaan
(out put)
Nilai produksi
|
2 ton
= 2 x 1.000 kg
= 2000 kg
|
Rp. 2500/kg
|
Rp. 5.000.000
|
||||
Total penerimaan (output)
|
Rp5.000.000
|
|||||||
Tabel 3. Usaha tani ubi jalar seluas 1000 m2 (1 Ha) di
Desa Madura tahun 2008 satu kali musim tanam.
No
|
Keterangan
|
Nilai
(Rp)
|
Nilai
|
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
|
Biaya (input)
Total biaya =
BT + BV
Penerimaan
(Output)
Nilai produksi
= produksi x harga persatuan
Pendapatan
bersih (net farm income)
Pendapatan
bersih = nilai produksi – total biaya
O/I Ratio
= output/input
(biaya fariabel)
R/C Racio
=nilai
produksi
Total biaya
BEP Penerimaan
=
BEP Produksi (Kg)
BEP harga jual
=
|
Rp. 3.532000
Rp. 5.000.000
Rp. 1.468.000
Rp. 155.394
Rp. 0.7064 /kg
|
1.58
1.42
150.44 kg
|
3.2. Pembahasan
3.2.1. keadaan umum responden
Tanah responden
seluas 1000 m2 sewa traktor untuk melakukan perbaikan tanah agar tanahnya
kembali gembur karena musim tanam sebelumnya lahan ditanami padi, setelah
padinya dipanen tanah menjadi kering dan mengeras. Karena tanah yang subur,
gembur dan kaya akan humus merupakan syarat agar jagung dapat tumbuh dengan
baik
3.2.2 Analisis usahatani ubi
jalar
Alat pertanian yang
dimiliki oleh responden terjadi penyusutan harga karena saat ini alsintan
mengalami kenaikan harga baru Nilai penyusutan dapat di peroleh :
Penyusutan=
Usaha tani jagung
milik responden pada musim tanam kali ini mengalami keuntungan. O/I ratio
adalah untuk mengetahui keuntungan kotor yang diperoleh sedangkan untuk
mengetahui keuntungan bersihnya melalui perhitungan R/C rasio. Dikatakan
mengalami keuntungan karena R/C > 1, dan R/C racio pada musim tanam kali ini
bernilai R/C racio = 1.42 yang berarti setiap pengeluaran komponen 1 satuan
biaya, mendapatkan keuntungan sebesar 1,42 rupiah.
Break Event Point
(BEP), digunakan untuk menentukan harga (Rp) atau produksi (Jumlah) batas
minimum sebagai dasar untuk mendapatkan keuntungan.
BAB
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum analisis usaha tani yang kami lakukan serta hasil
yang diperoleh kami dapat menyimpulkan bahwa usaha tani jagung pada lahan sawah
seluas 1.000 m2, dapat dikatakan layak karena perhitungan R/C Rationya sebesar
1,5 yang berarti R/C Ratio > 1.
5.2. Saran
Bagaimana jika praktikum lapang seperti ini kami didampingi oleh
dosen, sehingga dalam mencari data kami tidak kewalahan dan kami bisa dapat
bimbingan.
/p>� �M< XD �� NoSpacing style='margin-left:21.3pt;line-height:200%;tab-stops:
7.0cm'>3.2.2 Analisis
usahatani ubi jalar
Alat
pertanian yang dimiliki oleh responden terjadi penyusutan harga karena saat ini
alsintan mengalami kenaikan harga baru Nilai penyusutan dapat di peroleh :
Penyusutan=
Usaha
tani jagung milik responden pada musim tanam kali ini mengalami keuntungan. O/I
ratio adalah untuk mengetahui keuntungan kotor yang diperoleh sedangkan untuk
mengetahui keuntungan bersihnya melalui perhitungan R/C rasio. Dikatakan
mengalami keuntungan karena R/C > 1, dan R/C racio pada musim tanam kali ini
bernilai R/C racio = 1.42 yang berarti setiap pengeluaran komponen 1 satuan
biaya, mendapatkan keuntungan sebesar 1,42 rupiah.
Break
Event Point (BEP), digunakan untuk menentukan harga (Rp) atau produksi (Jumlah)
batas minimum sebagai dasar untuk mendapatkan keuntungan.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum analisis usaha tani yang kami lakukan
serta hasil yang diperoleh kami dapat menyimpulkan bahwa usaha tani jagung pada
lahan sawah seluas 1.000 m2, dapat dikatakan layak karena perhitungan R/C
Rationya sebesar 1,5 yang berarti R/C Ratio > 1.
5.2. Saran
Bagaimana jika praktikum lapang seperti ini kami
didampingi oleh dosen, sehingga dalam mencari data kami tidak kewalahan dan
kami bisa dapat bimbingan (klik link dibawah ini untuk melanjutkan membaca langsung dari sumbernya).
Baca juga ini :
0 Response to "Tugas Laporan Praktek Lapang"
Post a Comment