Tugas Laporan Pupuk Dan Pemupukan ( Kacang Panjang )

I.  PENDAHULUAN 
Kacang panjang (vigna sinensis) termasuk golongan sayuran polong seperti buncis, kara, kecipir, dan kapri. Hamper semua orang menggemari kacang panjang, karena rasanya enak dan gurih. Kacang panjang yang masih muda dapat dibuat berbagai masakan seperti gado-gado, karedok, dan sebagainya. Demikian pula daun yang masih muda dapat dibuat berbagai macam sayuran.

Kandungan gizi kacang panjang yang muda dan daun kacang panjang muda dilihat pada tabel berikut.


Tabel 1 : kandungan gizi biji, daun dan polong kacang panjang dalam 100 gram bahan.

JENIS GIZI
satuan
kandungan pada
biji
daun
polong
kalori
kalori
357
34
44
protein
gr
17,3
4,1
2,7
lemak
gr
1,5
0,4
0,3
karbohidrat
gr
70
5,8
7,8
kalsium
mg
163
134
49
fosfor
mg
437
145
347
besi
mg
6,9
6,2
0,7
vitamin A
SI
0
5240
335
vitamin B1
mg
0,57
0,28
0,13
vitamin C
mg
2
29
21
air
gr
12,2
88,3
88,5
bagian yg dpt dimakan
%
100
65
75
Sumber : daftar komposisi bahan makanan Direktorat gizi, departemen kesehatan (1981),

Dari data diatas terlihat bahwa kandungan vitamin A pada daun kacang panjang muda cukup tinggi, sehingga untuk meningkatkan konsumsi vitamin A bagi masyarakat, daun kacang panjang sangat baik untuk dimakan, disamping itu daun kacang panjang relative singkat untuk dipanen sehingga cepat untuk dihasilkan

II. TANAH DAN IKLIM
Kacang panjang dapat ditanam baik didataran rendah maupun dataran tinggi (dari 10 – 1200 m di atas permukaan air laut). Pada umumnya orang menanamnya ditanah lading, pekarangan, pematang-pematang sawah dan ditanah sawah bekas tanaman padi.
Tanah yang baik untuk pertumbuhan kacang panjang yaitu yang banyak mengandung humus, banyak terkena sinar matahari, tanahnya gembur, sarang dan lapisan atasnya mampu menahan air. Jenis tanah yang cocok untuk tanaman kacang panjang ialah regosol, latosol, dan alluvial.
Derajat keasaman tanah (Ph) yang diinginkan antara 5,5 – 6,5 dengan suhu berkisar 18˚ - 32˚C. pada umumnya orang akan menanam kacang panjang pada permulaan musim penghujan diladang atau di pekarangan. Sedang disawah dapat dilakukan setiap saat bersamaan dengan tanaman padi atau diawal musim kem,arau.

III. PEMBIBITAN, PENANAMAN DAN PEMUPUKAN
A.    Pembibitan
Perbanyakan kacang panjang dilakukan secara generative, yaitu dengan biji. Untuk memproleh benih yang baik dan sehat diperlukan tanaman yang sehat, yaitu yang berbuah lebat, pertumbuhannya subur, serta bebas dari hama dan penyakit. Tanaman yang hendak digunakan sebagai penghasil benih sebaiknya berjauhan dengan tanaman kacang panjang dari varietas/kultivar lain sehingga tidak menyebabkan terjadinya perkawinan silang, dengan demikian benih yang dihasilkan akan benar-benar murni sesuai dengan induknya.
Benih unggul bermutu menjadi factor penentu tingginya produksi tanaman. Benih dikatakan bermutu apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
-          Harus bebas dari hama dan penyakit
-          Bernas dan berwarna mengkilap
-          Seragam, murni, dan tidak tercampur dengan varietas/kultivar lain
-          Bersih dari kotoran.
Kebutuhan benih untuk satu hektar tergantung pada jarak tanamnya, untuk kacang lanjaran 20 – 25 kg/ha, kacang tunggak 30 kg/ha dan kacang uci 15 kg/ha.
B.     Penanaman
1.      Pengolahan tanah
Mula-mula tanah dicangkul tidak terlalu dalam (20 – 30cm), kemudian dihaluskan dan diratakan kembali. Tamnah yang sudah digemburkan dan dicampur dengan pupuk organic (pupuk kandang) dibiarkan 1 – 2 hari. Setelah itu dibuat bedengan-bedengan yang lebarnya sekitar 100 cm. diantara bedengan dibuat saluran drainase dengan lebar 30 cm. panjang bedengan 5 m atau disesuaikan dengan keadaan lahan.
2.      Penanaman
Kacang panjang dapat langsung ditanam dikebun tanpa melalui persemaian. Untuk mempercepat perkecambahan benih direndam dalam air hangat kira-kira 4 jam sebelum ditanam. Setelah tanah dicangkul dan diratakan dibuat lubang dengan menggunakan tugal/tongkat dengan kedalaman sekitar 4-5 cm, kemudian pada tiap-tiap lubang ditanam 2 benih kacang panjang, untuk selanjutnya ditutup dengan tanahy tipis. Jarak antar lubang tanam sekitar 25-30 cm dan antar barisan 60-75 cm, sehingga pada satu bedengan terdapat dua baris tanaman. Lima hari kemudian benih tersebut akan tumbuh.
C.     Pemupukan
Tanaman kacang panjang perlu dipupuk baik pupuk organic maupun pupuk anorganik (buatan).
Pupuk organic diberikan 1-2 hari sebelum benih ditanam dengan dosis 15-20 ton/ha atau 7,5-10 kg/bedengan dengan ukuran 1 m x 5 m. pupuk buatan yang diberikan yaitu urea, TSP/SP36, dan KCL, dengan dosis sesuai dengan anjuran setempat. Namun jika belum ada dosis rekomendasi sebagai patokan pemberian pupuk dapat diberikan sebagai berikut :
Tabel 2 : dosis dan waktu pemberian pupuk pada tanaman kacang panjang
jenis pupuk
dosis per hektar (kg/ha)
dosis per bedengan (1 x 5m)
waktu pemberian
pupuk dasar
14 HST
28 HST
pupuk kandang
20000
10 kg
10kg
urea
150
75 kg
25kg
25kg
25kg
TSP/SP36
200-300
100-150kg
100-150kg
KCL
100-200
50-100kg
50-100kg
Keterangan : HST=hari setelah tanam
Pemberian pupuk urea, TSP/SP36, dan KCL yang pertama bersamaan dengan pupuk kandang sebagai pupuk dasar. Pupuk kandang disebarkan diatas permukaan bedengan, diaduk rata dengan tanah. Pupuk buatan diberikan dalam garitan sejau ± 5 cm dari baris tanaman, kemudian ditutup dengan tanah.
Pupuk susulan I (urea) diberikan pada saat tanaman berumur 14 hari sebanyak 25 gr. Sedangkan susulan II (urea) pada saat tanaman berumur 28 hari sebanyak 25 gr. Cara pemberian sama seperti pada pemberian pupuk dasar.

IV.             PEMELIHARAAN
1.      Pemasangan turus/lanjaran
Untuk menghasilkan produksi yang tinggi kacang panjang perlu diberi turus atau lanjaran untuk merambatkan tanaman sebagai turus dapat digunakan batang kayu atau belahan bambu yang panjang 150-200 cm dan lebar 2-3 cm. pemasangan turus dapat dilakukan pada setiap tanaman pada umur satu minggu atau mencapai tinggi kira-kira 25 cm.
Berikut ini beberapa macam bentuk turus tanaman kacang panjang dan cara pembuatannya :
Siapkan belahan bamboo sebagai turus dengan panjang 150 – 200 cm. turus-turus tersebut ditancapkan dengan jarak 10 cm dari batang tanaman. Posisinya miring sehingga saling bersilangan. Diujung turus tersebut diikat sekitar 25 cm dibawah ujung turus.
2.      Penyiangan
Penyiangan dilakukan 2-3 kali dalam 1 musim tanam, dimana setiap kali dilakukan penyiangan sekaligus peninggian guludan. Peninggian guludan dibuat ± 30 hari setelah tanam dengan tinggi ± 20 cm. penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma dengan alat bantu seperti kored, tetapi perlu hati-hati agar tidak mengganggu akar tanaman.
3.      Penyiraman
Penyiraman sangat perlu dilakukan untuk kelangsungan hidup terutama pada pertumbuhan awal. Bila penanaman dilakukan pada musim kemarau maka tanaman perlu disiram secara rutin pada pagi dan sore hari. Penyiraman dilakukan disekitar bedengan . penyiraman dilakkan secukupnya saja sampai terlihat tanah cukup lembab.
4.      Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhan yang kurang baik. Kegiatan penyulaman dilakukan selambat-lambatnya seminggu setelah penanaman agar pertumbuhannya seragam. Sebaiknya tanaman untuk penyulaman sudah disediakan dalam polybag. Hal ini berguna jika ada tanaman yang mati dapat segera disulam dengan tanaman cadangan yang berumur sama.
5.      Pengendalian organism pengganggu tanaman
Tanaman kacang panjang tidak luput dari serangan hama dan penyakit. Beberapa hama yang sering menyerang tanaman kacang panjang antara lain ulat jengkal, lalat putih, dan lalat kacang. Hama tersebut menyerang daun. Sedangkan penyakit yang banyak menyerang tanaman kacang panjang antara lain karat daun dan layu fusarium.
Beberapa cara pencegahan dan pengendalian yang dapat dilakukan antara lain melalui pergiliran tanaman, pemilihan benih yang baik, atau apabila tanaman sudah terserang segera dicabut, dibakar dan dipendam dalam tanah. Pengendalian dengan cara kimiawi/pemberian pestisida dilakukan apabila dianggap perlu.

V.                PANEN
Kacang panjang biasa, kacang usus dan kacang sapu telah dipanen hasilnya setelah tanaman berumur 2 bulan. Pemanenan ini di ulangi seminggu sekali sampai tanaman berumur 3-3.5 bulan. Saat panen jangan sampai dilakukan terlambat karena buahnya akan menjadi berserat dan liat, sehingga kurang baik untuk sayur.
Pemanenan dilakukan dengan memetik bagian pangkal polong dengan cara memutus agar polong terlepas seluruhnya dan tidak menimbulkan luka yang besar.
Produksi polong muda kacang panjang berkisar 4-9 ton/ha atau 2-4,5 kg per bedengan (1 x 5 m2). Jumlah produksi ini tergantung varietas/kultivar dan keadaan lingkungan tanamannya. Produksi kacang panjang usus hijau cukup tinggi dapat mencapai 15 ton polong muda per hektarnya.


Baca juga ini :

0 Response to "Tugas Laporan Pupuk Dan Pemupukan ( Kacang Panjang )"

Post a Comment