Persemaian
Sebelum disemai, benih direndam
dahulu dalam larutan Frevikur N (0,1%) selama ± 2 jam, kemudian
dikeringkan. Benih disebar merata pada bedengan/tempat penyemaian
dengan media tanah dan pupuk organik 1: 1, lalu ditutup dengan
daun pisang selama 2-3 hari. Bedengan persemaian diberi
naungan/atap dari screen/kassa plastik transparan. Kemudian persemaian
ditutup dengan screen untuk menghindari OPT. Setelah berumur
7-8 hari, bibit dipindahkan kedalam bumbunan daun pisang/pot
plastik dengan media yang sama (tanah dan pupuk organik
stereil). Penyiraman dilakukan setiap hari. Bibit siap ditanam
dilapangan setelah berumur 3-4 minggu atau sudah memiliki 4-5
helai daun.
Pengolahan lahan
Dipilih lahan yang bukan bekas
tanaman kubis-kubisan. Sisa tanaman
dikumpulkan lalu dikubur, kemudian tanah dicangkul sampai
gembur. Dibuat lubang tanam dengan jarak 70 cm (antar barisan)
x 50 cm (dalam barisan) atau 60 x 40 cm. Bila pH tanah kurang
dari 5,5 lakukan pengapuran menggunakan kalsit atau dolomit,
dengan dosis 1,5 t/ha dan diaplikasikan 3-4 minggu sebelum
tanam atau bersamaan dengan pengolahan tanah kedua.
Pemupukan
Pupuk yang digunakan berupa pupuk
organik dan pupuk buatan, sedangkan pupuk buatan berupa Urea 100 kg, ZA
250 kg, SP-36 250 kg dan KCl 200 kg/ha. Untuk tiap tanaman
diperlukan Urea sebanyak 4 gr, ZA 9 gr, SP-36 9 gr dan KCl 7
gr. Pupuk organik 1 kg, setengah dosis pupuk N (Urea 2
gr, ZA 4,5 gr), pupuk SP-36 9 gr dan KCl 7 g) diberikan sebelum
tanam pada setiap ubang tanam sebagai pupuk dasar. Sisa pupuk N (Urea
2 gr dan ZA 4,5 gr/tanaman) diberikan pada saat tanaman berumur
4 minggu.
Pemeliharaan
tanaman
Penyiraman dilakukan tiap hari
sampai kubis tumbuh normal, kemudian diulang
sesuai kebutuhan. Bila ada tanaman yang mati,
Budidaya Tanaman
Sayuran
segera disulam, dan penyulaman
dihentikan setelah tanaman berumur 10-15
hari setelah tanam. Penyiangan dan pendangiran dilakukan
bersamaan dengan pemupukan pertama dan ke dua.
Pengendaian
Organisme Pengangu Tumbuhan (OPT)
OPT penting yang menyerang
tanaman kubis antara lain ulat daun kubis, ulat
krop kubis, bengkak akar, busuk hitam, busuk lunak, bercak
daun dan penyakit embun tepung. Pengendalian OPT dilakukan tergantung
pada OPT yang menyerang. Beberapa cara yang dapat
dilakukan antara lain adalah : bila terdapat serangan bengkak
akar pada tanaman muda, tanaman dicabut dan dimusnahkan.
Kalau terpaksa menggunakan pestisida, gunakan jenis pestisida
yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida
nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida
tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis,
dosis, volume semprot, cara aplikasi,
interval dan waktu aplikasinya.
Panen dan
pascapanen
Kubis dapat dipanen setelah
kropnya besar, penuh dan padat. Bila pemungutan
terlambat krop akan pecah dan kadang-kadang busuk.
Pemungutan dilakukan dengan memotong krop berikut sebagian batang
dengan disertakan 4-5 lembar daun luar, agar krop tidak mudah rusak.
Produksi kubis dapat mencapai 15-40 t/ha.
Baca juga ini :
0 Response to "Budidaya Tanaman Kubis"
Post a Comment