Budidaya Tanaman Sawi

Jenis –jenis Sawi
  • Sawi bakso alias caisim, merupakan sawi yang paling banyak diusahakan.
  • Sawi putih atau sawi jabung, dapat dibudidayakan dilahan kering.
  • Sawi hijau atau sawi asin, rasanya agak pahit, dapat dibudidayakan dilahan kering.
Disamping 3 jenis sawi diatas, masih banyak lagi jenis lainnya, misalnya sawi monument, sawi keriting, dan sawi hawa.

Syarat tumbuh
Sawi dapat ditanam didataran tinggi (varietas dataran tinggi) dan dapat ditanamdi dataran rendah (varietas dataran rendah) dengan kelembapan 80-90 %. Sawi tidak tahan terhadap curah hujan tinggi.
Tanah yang dikehendaki yang subur dan gembur serta banyak mengandung humus dengan Ph 6,0 – 7,0.

Persemaian dan pembibitan
Persemaian dan pembibitan sama seperti tanaman kubis, kecuali pada sawi bakso tidak memerlukan persemaian dan pembibitan, benih dapat langsung ditebar ditempat penanaman.

Penanaman
Proses penanaman dan persiapan sama dengan tanaman kubis, hanya saja jarak tanam sawi 20 x 20 cm atau 30 x 30 cm disesuaikan dengan lebar tajuk tanaman. Khusus untuk sawi bakso tidak perlu pengaturan jarak tanam, benih dapat disebar diatas bedengan atau alur-alur dengan jarak antar alur 20 cm.

Pemeliharaan
Penyiraman dilakukan setiap hari, diulang lagi jika bedengan kering, penyiaman /pengairan dilakukan intensif hingga pembentukan kop. Penyiangan/ pendangiran dilakukan intensif dilakukan setelah pemupukan atau tergantung pada pertumbuhan gulma. Pupuk susulan diberikan pada umu 30 HST, dosis 250 KG za/ha.

Pengendalian hama dan penyakit
Hama
  • Ulat tritip (Plutella xyloslella, L.) Merupakan hama utama tanaman sawi, serangannya dapat menyebabkan kehilangan hasil antara 58 – 100 %, terutama dimusim kemarau. Ulat berwarna hijau, panjang 8 – 10 mm. gejala serangan, daun berlubang-lubang, jika serangan hebat hanya menyisakan urat daun.
  • Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis) Ulat berwarna hijau, panjang 18 mm, pada punggung terdapat garis berwarna hijau muda. Gejala serangan, bagian titik tumbuh tanaman rusak.
Pengendalian dilakukan dengan cara mekanis, yaitu dengan mencari ulat kemudian dibunuh. Pemanfaatan musuh alami, misalnya Cotesia plutella dan penggunaan insektisida.

Penyakit
  • busuk hitam Penyebab bakteri Xanthomonas Campestris. Gejala serangan, mula-mula tepi daun berwarna kuning atau pucat kemudian meluas kebagian tengah. Urat-urat daun hingga batang tampak hitam.
  • bercak daun Penyebab bercak cendawan Alternaria brassicae. Gejala serangan, daun berbintik-bintik kelabu kemudian menjadi bercak cokelat
  • Pengendaliannya, sebelum disemai, benih direndam dalam lautan sublimat 1 % selama 15 menit. Pergiliran tanaman, dan penggunaan fungisida atau bakterisida.

Panen
Sawi dapat dipanen mulai umur 35 hari setelah tanam, tergantung varietas. Pemanenan sawi bakso 35 hari setelah tanam, sedangkan sawi hijau dan sawi putih umur 60 hari setelah tanam. Sawi harus dipanen sebelum berbunga.

Cara panen sawi ada 2, pertama dengan mencabut seluruh tanaman beserta akarnya. Kedua, memotong bagian pangkal batang di atas tanah dan membuang daun-daun yang busuk atau yang tua.

Baca juga ini :

4 Responses to "Budidaya Tanaman Sawi"