Pembuatan Benih
Untuk membuat benih sendiri dapat
dilakukan dengan melakukan panen oyong kurang lebih 110 hari setelah
semai ditandai dengan buah telah berwarna coklat, kering,
bijinya berwarna hitam. Buah dipotong melintang, bijinya dikeluarkan,
dibungkus kertas dikeringkan hingga kadar air mencapai 8%.
Bijinya disimpan di stoples dan ditutup rapat yang telah diisi
desikan berupa arang atau abu sekam.
Persemaian
Oyong diperbanyak dengan biji,
dapat ditanam langsung kelapangan dengan menggunakan para-para atau teralis
untuk tempat merambatnya sulur. Apabila rambatan belum
siap dan persediaan benih terbatas, benih dapat disemaikan
dulu menggunakan kantong plastik hitam yang berdiameter 5
cm yang diisi 2 benih/kantung. Bibit dapat dipindahkan
kelapangan setelah berumur 15-21 hari atau setelah berdaun 3-5 helai.
Pengolahan Tanah
Sistem lubang
tanam. Tanah
dicangkul sampai gembur. Buat lubang tanam
dengan ukuran 20 x 60 cm atau 20 x 10 cm. Masukan pupuk organik
0,5-1 kg/lubang tanam. Sistim bedengan. Tanah dicangkul hingga gembur,
kemudian buat bedengan dengan ukuran lebar 260 cm, panjang disesuaikan
Budidaya Tanaman
Sayuran
dengan keadaan lahan, tinggi 30
cm, dan jarak antara bedengan 60 cm. Lubang
tanam dibuat dengan ukuran 20 x 60 cm atau 20 x 10 cm
kemudian masukkan pupuk organik 0,5-1 kg/lubang
tanam.
Penanaman dan
Pemupukan
Benih ditanam langsung atau
melalui persemain terlebih dahulu. Bila
ditanam secara langsung masukkan biji oyong 2-3 butir tiap
lubang tanam, kemudian ditutup dengan tanah setebal 1,5 cm.
Selama satu musim pupuk yang
digunakan adalah NPK (16:16:16) 300 kg + Urea
100 kg/ha. Pemupukan dilakukan pada saat tanam, 2, 4,
6 dan 8 minggu setelah tanam dengan dosis masing-masing seperlima
takaran. Pada musim kemaru pemupukan dianjurkan secara kocor.
Pemeliharaan
Tanaman
Pemasangan rambatan atau
para-para dilakukan saat tanaman berumur 10-15 hari setelah tanam. Para-para bisa berbentuk
A, setengah lengkung, lengkungan atau persegi panjang. Bila
diperlukan lakukan pemangkasan pada tanaman oyong yang daunnya
terlalu rimbun. Penyiraman dilakukan disesuaikan dengan kondisi
tanaman. Penyiangan disesuaikan dengan keadaan gulma, dapat
dilakukan secara manual dengan tangan atau cangkul.
Pengendalian
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
OPT penting yang meyerang tanaman
oyong antara lain kumbang daun, ulat grayak, ulat tanah, lalat buah,
busuk daun, embun tepung antraknos, layu bakteri dan virus
mosaik. Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada OPT yang menyerang.
Bila harus menggunakan pestisida, gunakan pestisida yang
relative aman sesuai rekomendasi dan penggunaan pestisida hendaknya
tepat dalam pemilihan jenis, dosis, volume semprot, waktu
aplikasi, interval aplikasi serta cara aplikasinya.
Panen dan Pasca
Panen
Pemanenan oyong dapat dilakukan
berulang-ulang. Panen pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 40-70
hari setelah
Budidaya Tanaman
Sayuran
tanam. Ciri-ciri umum buah oyong
yang siap dipanen antara lain adalah buah
berukuran maksimum, tidak terlalu tua, belum berserat, dan
mudah dipatahkan. Produksi buah oyong setiap tanaman
mencapai 15-20 buah atau 8-12 ton
per hektar. Buah oyong mudah rusak sehingga
pengemasan yang baik diperlukan untuk memperpanjang
daya simpan, terutama jika untuk pengiriman jarak jauh. Pada suhu
12-16oC, buah oyong bisa disimpan sampai 2-3 minggu.
Baca juga ini :
sayu kesukaanku ini ....
ReplyDeletekesukaan saya juga...
Deletethanks udah berkunjung di blog saya.. :)