Budidaya Terung

1. Syarat tumbuh
tanaman terung dapat tumbuh di dataran rendah maupun tinggi. waktu tanam yang baik untuk tanaman terung adalah pada awal musim kemarau, sedangkan tanah yang paling baik untuk bertanam terung adalah jenis tanah lempung berpasir, subur, dan kaya bahan organik dengan drainase yang baik dan tidak tergenang, pH tanah yang cocok untuk tanamn terung berkisar antara 6,8 - 7,3 serta suhu optimalnya berkisar antara 22 - 30 derajat celcius.

2. Persiapan Lahan
sebelum menanam bibit terung perlu dilakukan pengolahan lahan, pertama tanah diolah dan dibentuk bedengan-bedengan arah timur-barat dengan ukuran lebar 120cm, panjang sesuai petakan, tinggi 30-40 cm, dan jarak antar bedengan 40 cm. setelah itu tebarkan pupuk kandang diatas bedengan, dosis 20 ton/ha. kemudian, tanah dihaluskan sambil mencampu pupuk kandang dengan tanah.
setelah satu minggu, tebarkan pupuk dasar ZA 300 kg, SP-36 350 kg/ha ditambah KCL 300 kg/ha kemudian bedengan dihaluskan dan dibasahi atau diairi. kemudian bedengan ditutup dengan mulsa plastik hitam perak.

3. Persemaian Dan Pembibitan
media persemaian dibuat dari campuran tanah dan pupuk kandang (2 : 1) ditambah NPK dengan dosis 85 g/1 ember (isi 10 liter air). isikan media tersebut ke polybag semai ukuran 8 x 10 cm sampai 80 %, susun polybag semai pada bedengan yang telah dibuat dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai kebutuhan.
semai benih terung satu persatu ke dalam polybag kemudian dibasahi, setelah itu tutup permukaan atas polybag dengan karung goni yang telah dibasahi dan bedengan diberi naungan menghadap ke timur.
setelah 2 - 3 hari dibuka dan bibit dipelihara secara intensif hingga berdaun 3-4 helai (umur 1-1,5 bulan), bibit siap dipindahkan ke lahan, persemaian dan pembibitan dilaksanakan bersamaan dengan persiapan lahan.

4. Penanaman
sebelum dilakukan penanaman terlebih dahulu lubangi mulsa plastik menggunakan alat pemanas, jarak tanam 60x70 cm kemudian buat lubang dengan tugal, bibit dipilih yang besar, seragam, dan kokoh pertumbuhannya. setelah itu dilakukan penanaman dengan cara bibit dipisahkan dari polybag kemudian dimasukan ke dalam lubang tanam dan dibasahi atau diairi.

5. Pemeliharaan
a. penyiraman dilakukan setiap hari sampai basah dan diulangi lagi jika bedengan kering, pada saat berbunga, penyiraman dilakukan lebih intensif hingga saat berbuat
b. penyiangan dilakukan setelah pemupukan atau tegantung pertumbuhan gulma
c. pemangkasan dilakukan setelah umur 4-6 minggu agar buah yang dihasilkan tidak kerdil dan masaknya tidak terlambat.
d. pemupukan :
pupuk susulan I dibeikan 15 HST, dosis 100 kg urea/ha
pupuk susulan II diberikan 30 HST, dosis 100 kg urea/ha
pupuk susulan III diberikan 45 HST, dosis 150 kg urea/ha
pupuk susulan IV diberikan 60 HST, dosis 100 kg urea/ ha

6. Pengendalian Hama Dan Penyakit
hama
1. Thrips spp
pucuk daun keriput kemudian menggulung. Thrips juga berperan sebagai vektor virus.
2. Agrotis ipsilon
larva menyerang jaringan daun, sehingga daun tinggal rangka.
3. Heliothis armigera
buah yang diserang menjadi busuk dan rontok, juga menyerang pucuk cabang
pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida.

penyakit
1. Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum E.F.)
daun-daun muda layu kemudian merembet ke daun-daun tua, akhirnya tanaman mati.
2. Busuk buah (Phytophtora spp)
terdapat bercak-bercak pada kulit buah kemudian meluas dengan cepat, sehingga bagian dalam buah busuk dan berwarna cokelat sampai hitam.
pengendalian penyakit dapat menggunakan fungisida atau bakterisida.

7. Panen Dan Pascapanen
a. panen
buah pertama dapat dipanen setelah tanaman berumur 3 bulan, ciri-ciri buah siap panen ialah ukuran telah maksimal damn masih muda. waktu paling tepat untuk panen pada pagi dan sore hari, cara panen yaitu buah dipetik bersama tangkainya. hasil panen terung tergantung varietas, pada tanaman yang dipelihara secara intensif, dapat menghasilkan 30 ton/ha.
b. pascapanen
terung adalah sayuran yang cepat rusak, sehingga perlu perlakuan-perlakuan yaitu dipetik pada umur yang cukup dan jangan terlambat, disimpan ditempat dingin dan lembab, hindari terjadinya luka pada buah, dan sebagai wadah untuk pengangkutan dapat digunakan keranjang yang dilapisi kertas atau plastik.

Baca juga ini :

0 Response to "Budidaya Terung"

Post a Comment