Budidaya Gandum Meluas Mulai 2014

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian mengatakan mulai tahun 2014 akan mengembangkan tanaman gandum di Indonesia melalui varietas gandum yang dapat tumbuh dengan baik di ketinggian 400 meter di atas permukaan laut (dpl). 

"Penelitian dan pengembangan varietas gandum masih berlangsung dan diharapkan dalam dua tahun ke depan sudah dapat dikembangkan dengan tingkat produktivitas 2 ton per hektar," kata Kepala Pusat Litbang Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Hasil Sembiring, usai mengikuti diskusi "Research and Technology for Sustainable Production" di sela-sela penyelenggaraan Jakarta Food Security Summit 2012, Rabu. 

Sembiring menjelaskan, saat ini Kementerian Pertanian bekerjasama dengan CIMMYT Meksiko sedang berupaya melakukan pemuliaan gandum varietas yang dapat tumbuh di kawasan subtropis di Indonesia.

Menurut catatan empat varietas yang dikirimkan CIMMYT untuk dikembangkan di Indonesia yaitu Oasis, Selayar, Nias, Dewata. 

"Namun diharapkan dapat diperoleh satu jenis varietas unggul yang secara genetik dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi iklim di Indonesia yang bersuhu panas dan pada dataran rendah," ujarnya. 

Meski demikian Sembiring tidak menyebutkan berapa luas lahan gandum yang akan dikembangkan secara massal. 

Ia hanya menjelaskan bahwa lokasi pengembangan akan disesuaikan dengan wilayah yang telah melalui uji lokasi, dan daya tahan tanaman gandum sehingga dapat berproduksi dengan baik.

Untuk memenuhi peningkatan kebutuhan terigu nasional di tengah kecenderungan penurunan produksi gandum dunia, maka sudah selayaknya pemerintah harus mendukung pengembangan varietas gandum di tanah air. 

Sesungguhnya menurut Sembiring, tanaman gandum sudah banyak dibudidayakan masyarakat di beberapa daerah seperti Probolinggo, Jawa Timur dan Salatiga, Jawa Tengah meskipun dalam skala kecil atau untuk konsumsi rumah tangga belum untuk keperluan industri. 

Sejumlah wilayah lain yang juga cocok dan mempunyai prospek bagi pengembangan gandum dari dataran rendah sampai dataran tinggi dengan suhu rendah (tropis) pada periode tertentu seperti di NTT (Soe) dan Papua (Merauke). 

Namun menurut Sembiring, tingkat produktivitas varietas yang dikembangkan tersebut belum terlalu tinggi atau sekitar 2 ton per hektar. 

"Ini menjadi salah satu masalah karena masih lebih rendah dibanding produksi tanaman jagung maupun padi gogo per hektar," ujarnya (klik link dibawah ini untuk melanjutkan membaca).

Sumber : id.berita.yahoo.com/kementan-budidaya-gandum-meluas-mulai-2014-125211421.html

Baca juga ini :

0 Response to "Budidaya Gandum Meluas Mulai 2014"

Post a Comment