I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Cokelat (theobroma cacao) telah dikenal di
Indonesia sejak tahun 1560, tetapi baru menjadi komoditi yang penting sejak
tahun 1951. Pemerintah mulai menaruh perhatian dan mendukung industry cokelat
pada tahun 1975 setelah PTP VI berhasil menaikkan produksi cokelat per ha,
dengan menggunakan bibit Upper Amazon Interclonal Hybrid, yang merupakan hasil
persilangan antarklon dan sabah.
Jenis cokelat yang
ditanam saat ini sebagian besar adalah jenis criollo atau flavor cocoa.
Produksinya sebagian besar diekspor, khususnya, kenegara-negara belanda, jerman
barat, amerika serikat, dan singapura. Produksi cokelat Indonesia dihasilkan
dari perkebunan besar Negara dan swasta dengan perkebunan rakyat.
Konsumen terbesar
berturut-turut adalah eropa barat, eropa timur, amerika serikat, uni soviet.
Konsumsi cokelat dinegara-negara berkembang juga menunjukkan kenaikan.
1.2.
Hipotesis
Terdapat satu
tanaman cokelat yang menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik setelah diberi
perlakuan yang berbeda.
1.3.
Tujuan dan kegunaan
1.3.1. Tujuan
Tujuan
praktek ini adalah untuk melihat pertumbuhan tanaman cokelat yang telah diberi
berbagai cara perlakuan penglepasan pulp.
1.3.2. Kegunaan
a.
Mudah mempelajari cara
pelepasan pulp
b.
Sebagai referensi untuk laporan
selanjutnya
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Sistematika tanaman cokelat (Theobroma cacao)
Adapun
sistematikanya adalah sebagai berikut: (siregar, 2005)
Division : spermatophyta
Klas : dicotyledon
Ordo : malvales
Family : sterculiceae
Genus : theobroma
Spesies : Theobroma cacao
2.2. Morfologi tanaman cokelat
a.
Akar
Akar cokelat adalah akar tunggang (radix primaria). Pertumbuhan akar
cokelat bias sampai 8 meter kearah samping dan 15 meter kearah bawah. (siregar,
2005)
b.
Batang
Cokelat dapat tumbuh sampai ketinggian 8 – 10 meter dari pangkal
batangnya pada permukaan tanah. Tanaman cokelat punya kecenderungan tumbuh
lebih pendek bila ditanam tanpa pohon pelindung. (siregar, 2005)
c.
Bunga
Jumlah bunga cokelat mencapai 5000 – 12000 bunga per pohon per
tahun, tetapi jumlah buah matang yang dihasilkannya hanya berkisar satu persen
saja.bunga cokelat tergolong bunga sempurna, terdiri atas daun kelopak sebanyak
5 helai, dan benang sari sejumlah 10 helai. Diameter bunga 1,5 cm. bunga
disangga oleh tangkai bunga yang panjangnya 2 – 4 cm.
(siregar, 2005)
d.
Buah
Buah cokelat berupa buah buni yang daging bijinya sangat lunak.
Kulit buah mempunyai 10 alur dan tebalnya 1 – 2 cm. pada waktu muda, biji
menempel pada bagian dalam kulit buah, tetapi bila buah telah matang maka biji
akan terlepas dari kulit buah. Buah yang demikian aka berbunyi bila digoncang. (siregar,
2005)
e.
Daun
Daun cokelat terdiri atas tangkai daun dan helai daun. Panjang daun
berkisar 5 – 34 cm dan lebarnya 9 – 12 cm. daun yang tumbuh pada ujung-ujung
tunas biasanya berwrna merah dan disebut daun flush, permukaannya seperti
sutera. (siregar, 2005)
f.
Biji
Didalam setiap buah terdapat 30 – 50 biji, bergantung pada jenis
tanaman. Sedangkan berat kering atau satu biji cokelat yang ideal adalah 1 +
0.1 gram. Beberapa jenis tanaman cokelat menghasilkan buah yang banyak tetapi bijinya
kecil, dan sebaliknya. Biji cokelat dilapisi oleh pulp yang berwarna putih dan
rasanya manis.
2.3. Syarat Tumbuh
a.
Iklim
Lingkungan hidup alami tanaman cokelat adalah hutan hujan tropis
yang didalam pertumbuhannya membutuhkan naungan untuk mengurangi pencahayaan
penuh. Areal penanaman cokelat yang ideal adalah daerah-daerah bercurah hujan
1.100 – 3.000 mm per tahun, serta Temperature ideal bagi tumbuhan cokelat
adalah 30o – 32oC (maksimum) dan 18o – 21o
(minimum). (siregar, 2005)
b.
Tanah
Cokelat dapat
tumbuh pada berbagai jenis tanah, asalkan persyaratan fisik dan kimia yang
berperan terhadap pertumbuhan dan produksi cokelat terpenuhi. Tanaman cokelat
dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki kemasaman (pH) 6 – 7,5, tidak
lebih tinggi dari 8 serta tidak lebih rendah dari 4. (siregar, 2005)
2.4. Pelepasan pulp
Bibit cokelat yang berasal dari biji harus dibebaskan dari pulp yang
melekat. Pulp menyebabkan tumbuhnya jamur dan serangan semut sehingga biji
membusuk. Pembangunan pulp yang menempel pada biji dilakukan dengan cara
menggosok biji bercampur abu dapur. Dapat juga digunakan pasir, tetapi resiko
rusaknya kulit biji sangat besar. Cara lain adalah dengan merendam biji selama
20 menit didalam air kapur (25 gram per liter air).(siregar, 2005)
III. BAHAN DAN METODE
3.1. Tempat dan Waktu
3.1.1.
Tempat
Praktikum ini dilaksanakan dikebun percobaan fakultas
pertanian universitas cokroaminoto palopo.
3.1.2.
Waktu
Praktikum dilaksanakan pada bulan oktober sampai dengan
desember2008.
3.2.Bahan dan Waktu
3.2.1.
Bahan
Bahan yang digunakan antara lain:
a.
Pupuk kandang
b.
Tanah
c.
Pasir
d.
Biji cokelat
e.
Abu gosok
f.
Cuka
3.2.2.
Alat
Alat yang digunakan antara lain:
a.
Poolybag ukuran 20 x 30cm
b.
Silet
c.
Label
d.
Sevin
e.
Gelas plastic
3.3.Metode percobaan
Pada praktek ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan
tiga perlakuan yang diulang sebanyak empat kali, setiap perlakuan diberikan
perlakuan yang berbeda, yaitu :
P1 : Biji cokelat Disileti
P2 : Biji cokelat
digosok dengan abu gosok
P3 : Biji cokelat
direndam dengan cuka
3.4.Pelaksanaan Percobaan
a.
Pemilihan biji cokelat
Buah cokelat yang akan diambil bijinya dipilih yang bebas dari
penyakit serta harus dari jenis yang sama. Setelah itu buah cokelat dibelah dan
bijinya diambil, biji yang diambil harus biji yang terdapat ditengah buah.
Yaitu 2/3 bagian dari untaian biji.
b.
Penyiapan media tanam
Bahan
–bahan yang berupa pupuk kandang, tanah, dan pasir dicampur menjadi satu dengan
takara 1:1:1, setelah dicampur lalu dimasukkan kedalam poolybag kemudian
disusun menurut denah yang sudah dibuat sebelumnya dan diberi label.
c. Pelepasan pulp
Sebelum ditanam terlebih dahulu diberi
perlakuan yaitu, pada P1 biji cokelat disileti kulit luarnya yang disebut pulp, sampai biji yang berwarna ungunya
kelihatan, pada P2 biji cokelat digosok dengan abu gosok sampai pulpnya hilang,
sedangkan P3 biji cokelat direndam dengan cuka selama 5 menit, kemudian
digosok-gosok sampai pulpnya hilang. Setelah semua biji cokelat diberi
perlakuan lalu diberi sevin agar setelah ditanam biji cokelat tersebut tidak
dikerumuni oleh semut dan tidak ditumbuhi oleh jamur, lalu didiamkan beberapa
saat.
d. Penanaman
Sebelum
biji cokelat ditanam biji yang direndam tadi dicuci, kemudian ditanam, bagian
biji yang kecil dibagian atas dan yang besar pada bagian bawah. Kedalamannya
adalah sepertiga bagian biji. Biji yang ditanam diatur menurut perlakuan yang
telah diberikan.
e. Pemeliharaan dan pengukuran
Pemeliharaan dapat dilakukan dengan mencabuti
rumput yang tumbuh liar disekitar tanaman, sedangkan pengukuran dilakukan
setiap minggu.
3.5.Parameter Pengamatan
Parameter
pengamatannya adalah :
a. Jumlah daun (helai), yang sudah tumbuh sempurna
b. Menghitung tinggi tanaman (cm)
Baca juga ini :
PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO
ReplyDeletemenyediakan biotan 28 untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www TOKOPEDIA.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro