Hama
1. Ulat
tanah (Agrotis ipsilon Hufn.)
Hama ini sering
disebut uler lutung (Jawa) atau hileud taneuh (Sunda) dan "Cutworms"
(Inggris). Serangga dewasa berupa kupu-kupu berwarna coklat tua, bagian sayap
depannya bergaris-garis dan terdapat titik putih.
Stadium hama yang merugikan tanaman adalah ulat atau larva. Ciri: ulat tanah
adalah berwarna coklat sampai hitam, panjangnya antara 4-5 cm dan bersembunyi
di dalam tanah. Gejala: ulat tanah menyerang bagian pucuk atau titik tumbuh
tanaman wortel yang masih muda. Akibat serangan, tanaman layu atau terkulai,
terutama pada bagian tanaman yang dirusak hama. Pengendalian non kimiawi:
dilakukan dengan mengumpulkan ulat pada pagi atau siang hari, dari tempat yang
dicurigai bekas serangannya untuk segera dibunuh, menjaga kebersihan kebun dan
pergiliran tanaman. Pengendalian kimiawi: dengan menggunakan insektisida
Furadan 3G atau Indofuran 3G pada saat tanam atau
disemprot Hostathion 40 EC dan lain-lain pada konsentrasi yang dianjurkan.
2. Kutu
daun (Aphid, Aphis spp.)
Ciri: kutu daun
dewasa berwarna hijau sampai hitam, hidup berkelompok di bawah daun atau pada
pucuk tanaman. Gejala: menyerang tanaman dengan cara mengisap cairan selnya,
sehingga menyebabkan daun keriting atau abnormal. Pengendalian: mengatur waktu
tanam secara serempak dalam satu hamparan lahan untuk memutus siklus
hidupnya.
3. Lalat
atau magot (Psila rosae)
Gejala: stadium
hama yang sering merusak tanaman wortel adalah larvanya. Larva masuk ke dalam
umbi dengan cara menggerek atau melubanginya. Pengendalian: pergiliran tanaman
dengan jenis yang tidak sefamili atau disemprot insektisida
Decis 2,5 EC dan lain-lain dengan dosis yang dianjurkan.
Penyakit
1. Bercak
daun Cercospora
Penyebab: cendawan
(jamur) Cercospora carotae (Pass.) Solheim. Gejala: pada daun-daun yang sudah tua
timbul bercak-bercak berwarna coklat muda atau putih dengan pinggiran berwarna coklat
tua sampai hitam. Pengendalian: (1) disinfeksi benih dengan larutan fungisida
yang mengandung tembaga klorida satu permil selama 5 menit; (2) pergiliran
tanaman dengan jenis lain yang tidak sefamili; (3) pembersihan sisa-sisa
tanaman dari sekitar kebun; (4) penyemprotan fungisida yang mangkus dan sangkil
seperti Dithane M-45 0,2%.
2. Nematoda
bintil akar
Penyebab: mikro
organisme nematoda Sista (Heterodera carotae). Gejala: umbi
dan akar tanaman wortel menjadi salah bentuk, berbenjol-benjol abnormal.
Pengendalian: melakukan pergiliran tanaman dengan jenis lain yang tidak
sefamili, pemberaan lahan dan penggunaan nematisida seperti Rugby 10 G atau
Rhocap 10 G.
3. Busuk
alternaria
Penyebab: cendawan
Alternaria dauci
Kuhn. Gejala: Pada daun terjadi bercak-bercak kecil, berwarna coklat tua sampi
hitam yang dikelilingi oleh jaringan berwarna hijau-kuning (klorotik). Pada
umbi ada gejala
bercak-bercak tidak beraturan bentuknya, kemudian membusuk berwarna hitam
sampai hitam kelam. Pengendalian: sama dengan cara yang dilakukan pada
Cercospora.
Baca juga ini :
0 Response to "Hama Dan Penyakit Yang Sering Menyerang Tanaman Wortel"
Post a Comment