TEKNOLOGI
BUDIDAYA
Persemaian/Pembibitan
Siapkan tempat persemaian, berupa
bedengan dengan media semai setebal ± 7 cm, dibuat dari pupuk organik dan
tanah halus dengan perbandingan 1:1 serta diberi naungan. Benih
direndam dalam larutan Frevikur N (0,1%) selama ± 2
jam, kemudian dikeringkan. Benih disebar merata di atas bedengan
persemaian yang telah disiram dahulu, lalu ditutup dengan media
semai, sebaiknya diberi naungan/atap screen. Setelah
bibit tumbuh dapat juga dipindahkan
kedalam bumbunan yang terbuat dari daun pisang/pot
plastik dengan media yang sama.
Persiapan Lahan
Lakukan pengolahan tanah dengan
cangkul sedalam 20-30 cm. Buat bedengan membujur dari Barat ke Timur
dengan lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai keadaan
lahan
sebaiknya tidak lebih 15 m. Jarak
antara bedengan 40 cm. Lakukan pengapuran
(kapur kalsit/dolomite) 2-4 minggu sebelum tanam dengan takaran
1-2 ton/ha jika pH tanah kurang dari 5,5.
Budidaya Tanaman
Sayuran
Penanaman
Jarak tanam 50x50 cm untuk jenis
bertajuk lebar dan 45x65 cm untuk jenis bertajuk tegak. Penanaman bibit yang
telah memiliki 3-5 helai daun atau berumur satu bulan dilakukan
pada waktu pagi atau sore hari, satu lubang tanam diisi satu bibit.
Pemupukan
Tiga hari sebelum tanam diberikan
pupuk organik (kotoran ayam yang telah difermentasi) dengan takaran 4 kg/m2.
Dua minggu setelah tanam berikan pupuk susulan Urea 4 gram + ZA
9 gram, SP- 36 9 gram dan KCl 7 gram per tanaman. Empat minggu
setelah tanam berikan pupuk susulan Urea 2 gram + ZA 4,5
gram per tanaman. Dapat ditambahkan pupuk cair 5 liter/ha
(0,3 ml/m2) pada umur 10, 20 dan 30 hari setelah tanam.
Pemeliharaan
Penyulaman dilakukan pada tanaman
rusak (tidak sehat) atau yang mati, sampai tanaman berumur 10 hari.
Penyiangan pada umur 2 dan 4 minggu setelah tanam disesuaikan dengan
keadaan gulma. Perempelan seawal mungkin agar ukuran dan kualitas
bunga terbentuk optimal. Setelah terbentuk massa bunga,
daun tua diikat agar massa bunga ternaungi dari cahaya matahari
untuk mempertahankan warna bunga supaya tetap putih.
Pengairan dan Penyiraman diberikan pada pagi atau sore hari. Pada
musim kemarau penyiraman 1-2 kali sehari terutama saat
fase pertumbuhan awal dan pembentukan bunga.
Pengendalian
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Pengendalian Hama dan Penyakit
Tanaman : dengan cara terpadu: pergiliran tanaman dengan tanaman selain
famili Cruciferae, menyebarkan mikroba musuh alami.
Pengendalian
penyakit dilakukan dengan memilih
bibit bebas penyakit, sanitasi kebun, rotasi
tanaman, menghindari tanaman dari kerusakan mekanis/gigitan
serangga, melakukan sterilisasi media semai/lahan kebun,
pengapuran pada tanah masam dan mencabut tanaman yang terserang
penyakit. Kalau terpaksa menggunakan pestisida, gunakan jenis
pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida
Budidaya Tanaman
Sayuran
biologi, pestisida nabati atau
pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida
tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis,
dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.
Panen dan Pasca
panen
Tanaman dipanen apabila bunga
sudah padat dan kompak. dilakukan dengan memotong bagian pangkal batang dan
sisakan 6-7 helai daun untuk pembungkus bunga. Tanaman yang
baru dipanen, ditempatkan di tempat yang teduh agar tidak
cepat layu. Dilakukan sortasi untuk memisahkan bagian tanaman
tua, busuk atau sakit. Penyimpanan menggunakan wadah keranjang
bambu, wadah plastik atau karton yang berlubang-lubang
untuk menjaga sirkulasi udara.
Baca juga ini :
0 Response to "Budidaya Tanaman Kol Bunga"
Post a Comment