Pengembangan fegetatif dengan cara okulasi sebaiknya
dilakukan pada tanaman atau pada bibit yang umumnya sudah cukup
antara kurang lebih 30 hari atau 3 bulan. Entres berupa cabang-cabang
plagiotrop yang sehat, tidak sedang bertunas (flush), warna hijau kecoklatan
diameter ± satu sentimeter.
Letak tempelan atau (pertautan) dibagian hipokotil.
“Jendela” okulasi dibuat dengan cara menoreh kulit
fertikal sejajar sepanjang 3 cm, jarak antara torehan 0,8 cm. diujung bawah
torehan dipotong horizontal sehingga berbentuk lidah kecil. Pengikatan dari bawah keatas
dengan susunan seperti genteng, tali pengikat dibuka dan diamati umur 2-3
minggu.
Pada okulasi yang sudah jadi, batang bawah
dilingkungan untuk memacu atau mempercepat pertumbuhan tunas baru, pada okulasi
yang tidak jadi atau okulasi yang gagal sebaiknya dilakukan
pengulangan pada sisi yang berlawanan pada tanaman.
Batang bawah dipotong 5 cm diatas pertautan setelah
tunas baru memiliki 6 lembar daun dewasa menandakan kematangan pada tanaman,
pemepukan dilakukan setiap 2 minggu dengan UREA 2 garam/ bibit bilas siap dipindahkan kelapangan
setelah berumur 8-9 bulan dengan cirri-ciri diameter 0,7 cm, tinggi ± 50 cm dan jumlah daun kurang lebih 12
lembar.
0 Response to "Sistim Pembiakan Vegetatif Dengan Cara Okulasi"
Post a Comment