Ulat Grayak. Pengendalian terpadu yang
dilakukan adalah kultur teknis, hayati dan kimiawi. Cara kultur teknis dengan
menjaga kebersihan kebun dari gulma dan sisa-sisa tanaman yang menjadi tempat
persembunyian hama. Cara hayati dengan menyemprotkan cairan berbahan
aktif Bacilus thuringiensis seperi Dipel, Florbac, Bactospine dan Thuricide.
Cara kimiawi dengan menyemprotkan insektisida Hostathion 40 EC (2 cc/L) atau Orthene
75 SP I g/L
Kutu Daun. Pengendalian secara terpadu
dilakukan dengan cara kultur teknis yaitu menanam tanaman perangkap (trap crop)
disekeliling kebun cabe misalnya jagung. Cara kimiawi dengan menyemprotkan
insektisida yang efektif dan selektif seperti Deltamethrin 25 EC (0,1 - 0,2
cc/L), Decis 2,5 EC (0,04% atau
Orthene 75 SP 0,1%.)
Lalat Buah. Pengendalian hama ini dilakukan
secara terpadu dengan cara pergiliran tanaman yang bukan tanaman inang,
mengumpulkan buah cabe yang terserang lalu dimusnahkan; pemasangan perangkap
beracun metil eugenol serta disemprot dengan insektisida
Buldok, Lannate ataupun Tamaron.
Layu bakteri. Penyebaran penyakit dapat melalui
benih, bibit, bahan tanaman yang sakit dan residu tanaman. Pengendalian terpadu
dilakukan dengan perlakuan benih dengan cara direndam
dalam bakterisida Agrimycin 0,5 g/L
selama 5 - 15 menit.
Layu
fusarium. Penyakit
disebabkan organisme cendawan
yang bersifat tular tanah. Gejala serangan adalah terjadinya pemucatan warna
tulang-tulang daun disebelah aas dan diikuti dengan merunduknya tangkai-tangkai
daun. Pengendalian dilakukan dengan perlakuan benih direndam dalam larutan
fungisida Benlate atau Derosal 0,5 - 1,0 g/L selama 5 - 15 menit.
Pengapuran tanah sebelum tanam dengan dolomit pada tanah yang ber pH rendah.
Baca juga ini :
0 Response to "Hama Dan Penyakit Yang Sering Menyerang Tanaman Cabe"
Post a Comment